Dalam 3 hari ini saya punya kegiatan yang gak biasa dan tidak produktif tapi saya suka yaitu : Menonton Serial Korea :D. Bener kata orang-orang, hati-hati menonton Drama Korea karena sekali dapet feelnya bisa keterusan. Di luar negeri bahkan ada korean addict yang mengurung dirinya di kamar berhari-hari untuk menonton serial Korea sampai tuntas, sinting.
Tetapi memang itulah kenyataannya, drama korea itu benar-benar mengaduk-aduk hati para penontonnya dengan cerita yang tidak monoton, akting yang alamiah, perilaku yang tak lebay, romantisme yang pas, dan soundtrack maknyus yang dibuat dengan serius. Ibu saya pernah menonton satu drama korea dan tiba-tiba bertanya pada adik saya “Dek, film ini tiap hari apa aja sih?”. Nah lho, ibu saya adalah tipe pekerja yang berangkat pagi keluar sore dan jarang nonton TV malah tertarik sekalinya nonton Drama Korea, ajaib kan?
Oke oke, kita juga punya produk serial yang gak jauh beda sama drama korea yaitu Sinetron alias Sinema Elektronik. Tetapi belakangan Sinetron ini banyak diperbincangkan di dunia maya oleh karena kualitasnya yang rendah walaupun didukung artis papan atas. Memang tidak semua sinetron itu buruk kualitasnya, dulu saya pernah mendapati beberapa sinetron yang sarat dengan pesan moral dan saya selalu tertarik untuk mengikutinya, tetapi belakangan ini sangat sulit untuk mencari yang sejenis. Mau tahu mengapa saya katakan kualitas Sinetron jauh lebih buruk dari Korea, inilah beberapa perbandingannya
Sinetron : Gampang menebak tokoh baik, cari saja Dude Herlino atau yang bermuka sejenisnya, itulah tokoh baiknya :P . Biasanya tokoh baik ini gak punya cela, semua yang dilakukannya ikhlas dan baik plus rajin beribadah. Oleh karena sifat baiknya ini saya anggap “Too Good To Be True” untuk dihadirkan ke dunia nyata. Pun kalau mereka punya emosi, sangat tidak unik karena paling parah ya marah dikit terus kelar deh. Karakter Protagonis sinetron kurang mengangkat sisi negatif si tokoh, palingan sisi negatifnya ya terlalu baik perilakunya sama orang jahat sekalipun, misalnya udah ditabrak tronton dengan sengaja tetapi masih aja memaafkan dengan senyuman tertulus -_-’
Sinetron : Gampang, cari aja yang suka ngomong dalam hati sambil ketawa “muhahahahahaha”. Tokoh Antagonis di Sinetron berkelakuan setan, gak percaya? saya pernah gak sengaja nonton sekali episode dan dengan cepat saya tahu yang mana antagonisnya, yang pasti mereka tukang sekap, berkata kotor, berlaku kasar, punya bodyguard atau pembunuh bayaran, tega banget, ah…cape deh.
Sinetron : Lemah banget, ceritanya klise. Tokoh baik biasanya orang miskin yang suka orang kaya atau sebaliknya, berkutat antara itu-itu saja. Yang pasti sinetron sering memblow up kemiskinan di Indonesia dengan sewenang-wenang. Entah kenapa alasan jadi miskin gak pernah diceritakan, dan yang miskin juga terus miskin sampe akhir episode. Selain klise, sinetron kadang ceritanya dipanjang-panjangin dan membuat enek karena hanya mengejar rating. 1 hal lagi yang bikin saya tepok jidat, Orangtua mana yang bikin putrinya hilang melulu sampe harus disinetronin -_-’.
Sinetron : Berani taruhan kalau 9 dari 10 sinetron pake nama orang sebagai judulnya, Cinta Fitri, Dewa,Cinta Kamila, dsb dsb. Gak kreatif banget kan cari judul, begitulah tumpulnya si pembuat judul Sinetron.
Sinetron : Coba sebutkan sinetron yang memakai OST sendiri? ada? kalaupun ada cuma 1 lagu saja dan selebihnya Sinetron selalu mencomot lagu yang sudah ada. Ekspresi sedih,senang, marah, musiknya selalu KLISE. Jeng Jeng….Jeng Jeng…tolong beritahu saya dimana seni musik itu kalo keluar di setiap Sinetron -_-’ . Yang lebih gila lagi ada 1 stasiun Televisi yang menayangkan FTV gaya sinetron dengan musik ubahan India, DEMI JENGGOT MERLIN!! SIAPA SIH YANG SUKA TONTONAN MODEL BEGINIAN??!
Sinetron : ”NGAPAIN KAMU KE SINI, KELUAR! KAMU GAK PANTES DI RUMAH INI!” satu adegan yang berhasil saya tangkap ketika seorang Ibu mengusir teman wanita anaknya yang miskin. Mungkinkah hal ini terjadi di dunia nyata? sekeras apapun hati seorang Ibu, gak sampe berteriak barbar seperti itu ke tamu kecuali ada gangguan kejiwaan. Haruskah aktingnya dibuat bengis, kejam, barbar, tereak-tereak bikin pekak telinga?
Kemarin sekilas saya ikuti sinetron, ingin membuktikan bahwa dugaan saya salah. Dimulai dengan adegan Aura Kasih menangisi Baim Wong yang terbaring lemah di rumah sakit, eh tiba-tiba datang temennya si Aura Kasih masuk ke ruangan sambil tereak-tereak dan setelahnya narik kerah baju Baim Wong sambil ngancem Baim Wong yang lagi terbaring lemah(kalo saya jadi Aura Kasih, saya getok tu temennya pake genteng). Setelah itu si Aura Kasih balik ke rumah terus disekap sama seseorang yang sepertinya paman atau bapak si Aura, nyekapnya sadis di sebuah ruangan yang lebih mirip gudang dan pake 2 bodyguard (salah satunya pemilik tempat fitnes di Jakarta yang sering saya kunjungi dulu :P) . Udah disekap tambah pake kata-kata “JANGAN DIBERI MAKAN DAN MINUM!”, waduh, emangnya unta pak, bisa tahan gak minum berhari-hari. Dan selanjutnya saya gak tahu, denger-denger si Aura Kasih dimasukin ke Mobil dan mau ditabrakin biar mati, manteb kan?
Saya bukannya mau menghina produk sendiri, tapi heran apa dari pihak pembuatnya sendiri gak nyadar hal ini ya? gak mau bikin gebrakan baru gitu? ubah imej Sinetron yang parah jadi seindah Serial Korea. Ada jutaan manusia di Indonesia, gak adakah yang bisa bikin naskah yang bagus buat disinetronin. Jangan salah,tukang kritik gini-gini saya juga pernah bikin cerita-cerita indah atau humor lho dan kata temen saya lumayan bagus (ketimbang sinetron) sampe dulu kalau gak salah pernah dimasukin ke majalah sekolah dan saya kesal karena nama saya gak disingkat jadi alias akibat ceritanya agak romantis dan saya malu, berbeda sama penampilan saya yang macho (huek cuh!!)
Pesan buat pembuat sinetron dan seluruh krunya, dulang rejeki sih boleh-boleh aja tapi kalau buat cerita yang gak mendidik dan gak bermoral kayaknya mending kalian pindah jadi apaaa gitu dan biarkan anak-anak muda kreatif yang ingin perubahan menggantinya, SETUJU?
PS : Kalau suka tolong beri rating dan share ulang untuk membuat efek viral, siapa tahu ada scriptwriter handal yang mau bikin sinetron yang bagus untuk Anak Bangsa :D
disalin dari http://hiburan.kompasiana.com/film/2011/12/31/inilah-mengapa-sinetron-itu-koplak-dan-serial-korea-bikin-gregetan/
1 komentar:
di, gimane buat kategoris nyeee
Posting Komentar