Senin, 28 April 2014

Media (lagi) yang Memaksa Kedewasaan Anak

melihat judul diatas, pantas rasanya anda menghakimi atas kesalahan saya ini. namun, begitulah yang terjadi di sini. Media massa merupakan sumber informasi terutama dan paling utama bagi masyarakat. Lalu mengapa kedewasaan terlalu dipercepat? Lihat saja betapa mengganggunya acara di media massa bagi anak. Pagi siang malam acaranya tidak lebih dari goyangan aneh, sinetron, dan caci-makian bagi seseorang yang akan menaikkan pamornya.
itu saja? tentu tidak teman. Beberapa saat yang lalu saya pernah membahas kejadian yang sangat tidak mengenakkan bagi media. akibat keinginan naiknya rating.

bukan maksud hati ingin menghakimi tetapi saya hanya mengkritisi. coba lihat di ****** acaranya tiap malam adalah joget-joget dangdutan. bukan saya tidak senang hanya saja. tolong bahasa tubuh para pemainnya diperbaiki. Fitnah disana sini. Aib orang dibuka, inikah indonesia? acara musik saja bisa bermuatan fitnah. Belum lagi goyangan erotisnya! Habis kah ide tim kreatif? hanya untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat saja sulit. hal tersebut lah yang terjadi sekarang. ini hanya bagian kecil

tengok lagi sinetron. Mereka mengajarkan bagaimana menjadi siswa yang pembangkang, mendurhakai orang tua. bagus sekali bukan? ini tentu tepat buat anda. mungkin dengan membuat sinetron berkonflik demikian dapat menarik pemirsa sehingga rating menjadi tinggi. Justru bagi saya ini adalah tanda kiamatnya media. mengagungkan rating dari pada kualitas. Di sekolah, siswa banyak yang mengikuti sinetron, bukan untuk gaul tapi ujung-ujungnya malah kurang ajar. berkelakuan seperti di sinetron. padahal  biasanya ada logo SU atau BO pada acara tersebut.

Sekarang pindah ke gosip. wah ini ibu-ibu pasti senang. meluangkan waktu untuk ini adalah kewajiban. namun sepertinya media berlomba-lomba mengorek isi privasi seseorang. sekedar untuk mendapatkan berita terpanas dan terpercaya (padahal 99% umumnya hanya rumor). keingintahuan bodoh orang indonesia terhadap masalah orang lain lah yang mendasari hal ini terjadi. Media pun berperan penting dalam hal ini. konon acara gosip merupakan program acara termurah. jadi wajar saja jadi idola. Daripada bikin film layar lebar kan mahal ya mending bikin gosip aja. hahaha tragis memang. but it happen dude. Bahkan terkadang gosip itu ditimbulkan dari media bukan dari yang bersangkutan( dalam hal ini adalah orang atau hal yang diberitakan). Hebat kan? seorang anak yang sering menonton ini akan lebih mudah untuk memberitakan kebohongan kepada siapun

satu-satunya hal yang menurut anda paling valid adalah berita. ini sudah tidak diragukan lagi. namun terkadang ada lebayitas dari media. baik menyangkut informasi maupun manipulasi data. Baca tulisan sebelumnya!

intinya sang pemberi kewenangan harus berperan aktif disini

mohon maaf atas kekasaran kata-kata saya. ini hanya sebagai evaluasi dan kontrol dari masalah yang anda berikan

Tidak ada komentar: