Kamis, 12 Januari 2012

Inilah Mengapa Sinetron Itu Koplak dan Serial Korea bikin gregetan..


1325301199947253879
Ilustrasi- Film Drama Korea
Dalam 3 hari ini saya punya kegiatan yang gak biasa dan tidak produktif tapi saya suka yaitu : Menonton Serial Korea :D. Bener kata orang-orang, hati-hati menonton Drama Korea karena sekali dapet feelnya bisa keterusan. Di luar negeri bahkan ada korean addict yang mengurung dirinya di kamar berhari-hari untuk menonton serial Korea sampai tuntas, sinting.
Tetapi memang itulah kenyataannya, drama korea itu benar-benar mengaduk-aduk hati para penontonnya dengan cerita yang tidak monoton, akting yang alamiah, perilaku yang tak lebay, romantisme yang pas, dan soundtrack maknyus yang dibuat dengan serius. Ibu saya pernah menonton satu drama korea dan tiba-tiba bertanya pada adik saya “Dek, film ini tiap hari apa aja sih?”. Nah lho, ibu saya adalah tipe pekerja yang berangkat pagi keluar sore dan jarang nonton TV malah tertarik sekalinya nonton Drama Korea, ajaib kan?
Oke oke, kita juga punya produk serial yang gak jauh beda sama drama korea yaitu Sinetron alias Sinema Elektronik. Tetapi belakangan Sinetron ini banyak diperbincangkan di dunia maya oleh karena kualitasnya yang rendah walaupun didukung artis papan atas. Memang tidak semua sinetron itu buruk kualitasnya, dulu saya pernah mendapati beberapa sinetron yang sarat dengan pesan moral dan saya selalu tertarik untuk mengikutinya, tetapi belakangan ini sangat sulit untuk mencari yang sejenis. Mau tahu mengapa saya katakan kualitas Sinetron jauh lebih buruk dari Korea, inilah beberapa perbandingannya

Drama Korea : Susah menebak karakter protagonis Drama Korea, harus dilihat menyeluruh setiap episodenya. Kadang tokoh protagonis justru bukan yang alim dan sangat super ultra baik. Untuk cowo biasanya mereka agak tengil, belum ketemu jati dirinya, emosional, tapi sebenarnya mereka baik dan hangat :D . Sedangkan untuk cewe biasanya cerewet, gampang kesal, tetapi sama halnya dengan tokoh cowo yaitu sebenarnya hangat dan tidak ada niat jahat walaupun sekali waktu mereka punya pikiran yang tidak baik.
Sinetron : Gampang menebak tokoh baik, cari saja Dude Herlino atau yang bermuka sejenisnya, itulah tokoh baiknya :P . Biasanya tokoh baik ini gak punya cela, semua yang dilakukannya ikhlas dan baik plus rajin beribadah. Oleh karena sifat baiknya ini saya anggap “Too Good To Be True” untuk dihadirkan ke dunia nyata. Pun kalau mereka punya emosi, sangat tidak unik karena paling parah ya marah dikit terus kelar deh. Karakter Protagonis sinetron kurang mengangkat sisi negatif si tokoh, palingan sisi negatifnya ya terlalu baik perilakunya sama orang jahat sekalipun, misalnya udah ditabrak tronton dengan sengaja tetapi masih aja memaafkan dengan senyuman tertulus   -_-’

Drama Korea : Mencari tokoh Antagonis kadang bisa membingungkan di drama korea karena hampir semua yang berlaku jahat tidak sejahat Sinetron. Bahkan yang saya lihat tokoh antagonis terkadang masih punya kebaikan walaupun itu ada di akhir episode. Kesehariannya si tokoh antagonis ini bahkan gak memunculkan sifat antagonisnya. Mereka ya biasa saja berbicara dengan semua orang dan bersosialisasi dengan sewajarnya tanpa ada kerutan di wajah :D
Sinetron : Gampang, cari aja yang suka ngomong dalam hati sambil ketawa “muhahahahahaha”. Tokoh Antagonis di Sinetron berkelakuan setan, gak percaya? saya pernah gak sengaja nonton sekali episode dan dengan cepat saya tahu yang mana antagonisnya, yang pasti mereka tukang sekap, berkata kotor, berlaku kasar, punya bodyguard atau pembunuh bayaran, tega banget, ah…cape deh.

Drama Korea : Sangat kuat, selain karakternya yang kuat didukung dengan cerita yang masuk akal dan bervariasi, tidak melulu kisah hidup si miskin melawan si kaya karena kadang gak ada orang miskin-miskin banget. Episode awal-awal akan terkuak di episode terakhir, mengapa begini mengapa begitu , pertanyaan anda akan terungkap jelas di bagian-bagian akhir tanpa ada yang dilebihkan dan ditidakmasuk akalkan. Semuanya pas dan komplit untuk ditonton. Belakangan ini banyak cerita yang agak gak masuk di akal seperti siluman rubah yang jatuh cinta dengan manusia atau roh orang koma yang meminjam tubuh orang lain, walau begitu semua tetap dengan porsinya dan efek yang sewajarnya tanpa harus naik burung Elang raksasa buat transportasi ke Mall atau adu ilmu mirip Harry Potter sama Voldemort (sumpah saya ngakak nulisnya).
Sinetron : Lemah banget, ceritanya klise. Tokoh baik biasanya orang miskin yang suka orang kaya atau sebaliknya, berkutat antara itu-itu saja. Yang pasti sinetron sering memblow up kemiskinan di Indonesia dengan sewenang-wenang. Entah kenapa alasan jadi miskin gak pernah diceritakan, dan yang miskin juga terus miskin sampe akhir episode. Selain klise, sinetron kadang ceritanya dipanjang-panjangin dan membuat enek karena hanya mengejar rating. 1 hal lagi yang bikin saya tepok jidat, Orangtua mana yang bikin putrinya hilang melulu sampe harus disinetronin -_-’.

Drama Korea : Variatif dan unik, gak melulu pake nama dan cinta, 2 drama korea terakhir yang saya tonton malah bener-bener representatif banget dalam judulnya. Memang harus begitulah sebuah judul karena mampu mewakili apa yang menjadi inti cerita.
Sinetron : Berani taruhan kalau 9 dari 10 sinetron pake nama orang sebagai judulnya, Cinta Fitri, Dewa,Cinta Kamila, dsb dsb. Gak kreatif banget kan cari judul, begitulah tumpulnya si pembuat judul Sinetron.

Drama Korea : Saya gak bisa bilang apa-apa lagi selain TOP B.G.T. Setiap serial Korea punya Soundtracknya sendiri yang pasti bagus! salut dengan musisi Korea yang mampu membuat musik berkualitas dan bahkan menjadi ruh dari serial korea.
Sinetron : Coba sebutkan sinetron yang memakai OST sendiri? ada? kalaupun ada cuma 1 lagu saja dan selebihnya Sinetron selalu mencomot lagu yang sudah ada. Ekspresi sedih,senang, marah, musiknya selalu KLISE. Jeng Jeng….Jeng Jeng…tolong beritahu saya dimana seni musik itu kalo keluar di setiap Sinetron -_-’ . Yang lebih gila lagi ada 1 stasiun Televisi yang menayangkan FTV gaya sinetron dengan musik ubahan India, DEMI JENGGOT MERLIN!! SIAPA SIH YANG SUKA TONTONAN MODEL BEGINIAN??!

Drama Korea : Alamiah, inilah yang disebut akting yang sejati. Saat marah mereka wajar terihat alami, penulis cerita sudah mensetting kapan harus teriak kapan harus memendam. Saat sedih maka mereka juga menangis untuk hal yang memang wajar ditangisi dan tangisannya sangat bermakna. Hebatnya si protagonis ini gak pernah tinggal diam kalo dianiaya antagonis secara mental, peran sinisnya dapet banget tanpa harus meringkuk di pojokan kamar setelah dikata-katain.
Sinetron : ”NGAPAIN KAMU KE SINI, KELUAR! KAMU GAK PANTES DI RUMAH INI!” satu adegan yang berhasil saya tangkap ketika seorang Ibu mengusir teman wanita anaknya yang miskin. Mungkinkah hal ini terjadi di dunia nyata? sekeras apapun hati seorang Ibu, gak sampe berteriak barbar seperti itu ke tamu kecuali ada gangguan kejiwaan. Haruskah aktingnya dibuat bengis, kejam, barbar, tereak-tereak bikin pekak telinga?
Kemarin sekilas saya ikuti sinetron, ingin membuktikan bahwa dugaan saya salah. Dimulai dengan adegan Aura Kasih menangisi Baim Wong yang terbaring lemah di rumah sakit, eh tiba-tiba datang temennya si Aura Kasih masuk ke ruangan sambil tereak-tereak dan setelahnya narik kerah baju Baim Wong sambil ngancem Baim Wong yang lagi terbaring lemah(kalo saya jadi Aura Kasih, saya getok tu temennya pake genteng). Setelah itu si Aura Kasih balik ke rumah terus disekap sama seseorang yang sepertinya paman atau bapak si Aura, nyekapnya sadis di sebuah ruangan yang lebih mirip gudang dan pake 2 bodyguard (salah satunya pemilik tempat fitnes di Jakarta yang sering saya kunjungi dulu :P) . Udah disekap tambah pake kata-kata “JANGAN DIBERI MAKAN DAN MINUM!”, waduh, emangnya unta pak, bisa tahan gak minum berhari-hari. Dan selanjutnya saya gak tahu, denger-denger si Aura Kasih dimasukin ke Mobil dan mau ditabrakin biar mati, manteb kan?
Saya bukannya mau menghina produk sendiri, tapi heran apa dari pihak pembuatnya sendiri gak nyadar hal ini ya? gak mau bikin gebrakan baru gitu? ubah imej Sinetron yang parah jadi seindah Serial Korea. Ada jutaan manusia di Indonesia, gak adakah yang bisa bikin naskah yang bagus buat disinetronin. Jangan salah,tukang kritik gini-gini saya juga pernah bikin cerita-cerita indah atau humor lho dan kata temen saya lumayan bagus (ketimbang sinetron) sampe dulu kalau gak salah pernah dimasukin ke majalah sekolah dan saya kesal karena nama saya gak disingkat jadi alias akibat ceritanya agak romantis dan saya malu, berbeda sama penampilan saya yang macho (huek cuh!!)
Pesan buat pembuat sinetron dan seluruh krunya, dulang rejeki sih boleh-boleh aja tapi kalau buat cerita yang gak mendidik dan gak bermoral kayaknya mending kalian pindah jadi apaaa gitu dan biarkan anak-anak muda kreatif yang ingin perubahan menggantinya, SETUJU?
PS : Kalau suka tolong beri rating dan share ulang untuk membuat efek viral, siapa tahu ada scriptwriter handal yang mau bikin sinetron yang bagus untuk Anak Bangsa :D


disalin dari http://hiburan.kompasiana.com/film/2011/12/31/inilah-mengapa-sinetron-itu-koplak-dan-serial-korea-bikin-gregetan/

1 komentar:

Jane_Miroko mengatakan...

di, gimane buat kategoris nyeee