A. LATAR BELAKANG
Saat ini, sumber energi yang ada di bumi sudah terancam
keberadaannya di alam. Baik yang di dapatkan secara bebas di alam ataupun dari
hasil pengolahan sumber energi itu sendiri. Seperti yang dikutip dalam malang-post.com disana dinyatakan bahwa: “Lebih dari 90% dari
energi yang digunakan masyarakat sehari-hari berasal dari fosil. Di mana minyak
bumi sebesar 54,4%, gas bumi 26,5%, dan batubara 14,1%. Sedangkan sisanya yaitu
panas bumi 1,4%, pembangkit listrik tenaga air 3,4%, sedangkan energi baru dan
terbarukan lainnya 0,2%. Ini yang membuat cadangan minyak terus menipis.
Cadangan minyak Indonesia
diproyeksikan mencapai 9 miliar barel. Bappenas memperkirakan cadangan tersebut
akan habis dalam 18 tahun ke depan”
Manusia pun mencari alternatif lain untuk menggantikan
sumber enegi yang saat ini digunakan dan menipis keberadaannya di muka bumi
ini. Sebagai contoh yaitu dengan memanfaatkan, biodiesel dan yang baru saja
ditemukan yaitu pemanfaatan pasir sebagai sumber energi
Disini penulis bermaksud untuk membantu pemerintah dalam
mencari ide yang baru mengenai pencarian energi alternatif. Ide yang akan
diungkapkan disini yaitu mengenai “Penggunaan Energi dari Hasil Pembakaran Gas
Hidrogen (H2) sebagai Penghasil Energi”. Namun saat ini yang dibahas megenai
penggunaan hydrogen sebagai bahan bakar
mobil dan belum dikembangkan sebagai bahan alternatif
TUJUAN
1.
Membantu
pemerintah dalam mencari sumber energf alternatif.
2.
Menemukan
hydrogen sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan.
MANFAAT
1.
Menggantikan
energy fosil yang selama ini digunakan dengan hydrogen.
2.
Menggunakan
hasil reaksi sebagai sumber air bersih.
B. GAGASAN
Pembakaran hidrogen atau biasa disebut pembentukan air adalah reaksi
antara gas hidrogen dan gas oksigen yang menghasilkan air sebagai produk
akhirnya. Reaksi ini hanya terjadi apbila hidrogen dibakar. Hal ini terjadi
karena G f pembentukan H2O adalah
sebesar -228,6 KJ/mol , ∆H f =-241,8 KJ/mol dan ∆S= 187,7 J/K.mol. maka suhu
minimal untuk pembentukan H2oO sebesar
∆G = H - T∆S ——> T =
-70,32 K
Jadi reaksi ini akan spontan apabila H2 dibakar pada suhu
-70,32 K atau lebih dari suhu tersebut. Hal diatas sesuai dengan konsep:“Untuk
kebanyakan reaksi kimia pada temperature kamar. Tanda ∆G biasanya sama dengan
tanda ∆H. Proses itu dapat berlangsung dengan serta merta. Suatu reaksi
pembakaran merupakan suatu contoh proses yang berlangsung dengan serta-merta
(spontan ) (Keenan dan Klienfelter , 1089 : 497)
Selain itu, alasan
penggunaaan hydrogen sebagai sumber bahan bakar adalah
- Berat hydrogen hanya 1/10 berat bensin dalam volume yang sama.
- Hydrogen banyak terdapat di alam. Jarang sekali menemukan hydrogen dalam bentuk unsurnya (H2) di alam bebas (bumi). Hidrogen adalah unsur ketiga yang paling banyak terdapat di bumi yaitu kadar hydrogen dibumi adalah 1400 ppm (0,14% berat) atau 2,9% mol.
- Hasil pembakaran hydrogen adalah air yang tidak berbahaya. Sesuai dengan reaksi: H2(g) + 1/2 O2 ——> H2O(l) , H = -241,8 kJ/mol
4.
Air bersih
dapat dimanfaatkan sebagai sumber air
5.
Murah dan
ramah lingkungan.
6.
Tegangan
yang dihasilkan adalah sebesar 241,8 kVA. Sebelum
pemanfaatan gas hydrogen sebagai bahan sumber energi dilaksanakan dalam
pembuatan bahan bakar roket. “Saat ini
hydrogen digunakan dalam perjalanan udara, misalnya keluar angkasa. Bersama
dengan oksigen, hydrogen dapat digunakan sebagai pendorong roket yang luar
biasa” (Chang, 2005 : 158)
Selain itu, daya hidrogen terutama dalam bentuk sel
bahan bakar hidrogen (hydrogen fuel cells), menjanjikan penggunaan bahan bakar
yang tidak terbatas dan tidak polusi, sehingga menyebabkan ketertarikan banyak
perusahaan energi terkemuka di dunia, industri otomotif, maupun pemerintahan
(Dela, 2010)
Pelaksanaan kegiatan ini yang diharapkan adalah pemerintah.
Pemerintah disini bukan hanya pemerintah pusat tetapi juga pemerintah daerah
juga harus berperan penting dalam kegiatan ini. Hal ini karena prospek /
peluang dari kegiatan ini dapat menekan
penggunaan bahan baker fosil. Pemerintah dapat mencanangkan sebagian kecil dari
dana APBN ( anggaran pendapatan dan
belanja Negara ) maupun dari APBD ( anggaran pendapatan dan belanja daerah ) untuk melaksanakannya. Lagi
pula banyak tenaga ahli dan ilmuwan Indonesia yang terampil dan
diyakini bisa melaksakannya dengan baik dan aman.
Yang menjadi permasalahan yaitu mengenai pengadaan gas
hydrogen cair oleh sebab itu, harus diadakan cara yang terbaru yaitu:
- Dalam skala laboratorium hydrogen biasanya dibuat dari hasil samping reaksi tertentu.
2.
Sejumlah
kecil hydrogen dapat juga diperoleh dengan mereaksikan kalsium hidrida dengan
air CaH2(s) + 2 H2O(l)
-------> Ca(OH)2(aq) + 2 H2(g)
3. Pembuatan Hidrogen dari Hidrokarbon
4.
Hidrogen
dapat dibuat dari proses elektrolisis air dengan menggunakan suplai energi yang
dapat diperbaharuhi misalnya angin, hidropower, atau turbin. Dengan cara
elektrolisis maka produksi yang dijalankan tidak akan menghasilkan polusi.
Teknik lain adalah dengan dengan menggunakan “elektrolisis temperature tinggi”.
Proses elektrolisis dengan menggunakan metode ini biasanya digabungkan dengan
instalasi reaktor.
5.
Pembuatan hydrogen melalui
proses biologi yaitu dengan memanfaatkan
beberapa macam alga yang dapat menghasilkan gas hydrogen sebagai akibat proses
metabolismenya. ( Morie, 2010 )
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
- Adapun yang diajukan dalam artikel ini adalah mengenai pemanfaatan energi dari hasil pembakaran gas hydrogen.
- Teknik implementasi yang akan dilakukan dalam kegiatan ini yaitu dengan teknik laboratorium pembakaran hydrogen.
H2
+ O2 H2O Energi = 241,8 Kj/mol.
Berikut adalah rancangnnya
Setelah itu untuk
menghemat dapat diakukan hidrolisis dengan:
H2O H2 + O2
Arus
rendah
Energi listrik yang dihasilkan ini bisa disalurkan ke
masyarakat yang membututuhkan.
- Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu didapatkannya energi besar dari sumber energi yang sedikit jumlahnya, dan hasil reaksinya yaitu air yang tidak berbahaya. Adapun asil teoritis yang didapatkan yaitu tegangan listrik sebesar 241,8 KVA dan 1000 mol uap air dari pembakaran satu kilogram gas hydrogen cair dan delapan kilogram oksigen cair. Dampak negative dari pembakaran hydrogen ini yaitu mengganggu keseimbangan hydrogen oksigen di udara . Namun dapat dicegah dengan menggunakan kembali air sebagai bahan baku melalui proses elektrolisis. Adapun cara untuk memperoleh hydrogen yaitu dengan elektrolisis, penggunaan mikroorganisme,
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti. Jilid 1. (Penerjemah: Departemen Kimia
Institut Teknologi Bandung).
Jakarta:
Erlangga.
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti. Jilid 2. (Penerjemah:Suminar Setiadi
Ahmadi). Jakarta:
Erlangga.
Dela. 2010. Hidrogen, Sumber Energi Masa Depan.
(Online). http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/01/18/95526/Hidrogen-Sumber-Energi-Masa-Depan.
Diakses 1 Februari 2011
IndigoMORIE. 2010 .Hidrogen.(Online). http://www.belajarkimia.com/ . Diakses
1 Februari 2011
Keenan, W.K. dan Klienfelter,
D.C. 1989. Kimia Untuk
Universitas. (Penerjemah: A. Hadyana.
P). Jakarta:
Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar